AC Milan Incar Xavi Hernandez sebagai Pelatih Baru, Sergio Conceicao dalam Tekanan

FAIRPLAYSTORY.COM – AC Milan masih terus mencari pelatih baru untuk musim depan setelah Paulo Fonseca dipecat akibat hasil buruk.

Sergio Conceicao sempat memberi harapan dengan memenangkan Supercoppa Italiana, tetapi performa tim tetap inkonsisten.

Kini, Rossoneri dikabarkan mengincar Xavi Hernandez sebagai kandidat utama untuk kursi kepelatihan, melansir dari, Daily Sports, Football Italia.

Sergio Conceicao Terancam Kehilangan Posisi

Menurut laporan El Nacional, Sergio Conceicao harus menunjukkan peningkatan signifikan jika ingin tetap bertahan di AC Milan.

Manajemen klub mulai kehilangan kesabaran dengan performa yang tidak stabil meskipun berhasil meraih trofi awal tahun ini.

Pihak direksi sudah mempertimbangkan nama lain yang dianggap lebih kompeten. Salah satu kandidat yang paling kuat adalah Xavi Hernandez, mantan pelatih Barcelona yang kini masih menganggur setelah meninggalkan Camp Nou hampir setahun lalu.

Xavi Hernandez Tunggu Panggilan dari AC Milan

Awalnya, banyak yang memperkirakan Xavi tidak akan kesulitan mendapatkan klub baru, mengingat namanya sering dikaitkan dengan berbagai spekulasi dan rumor.

Kesempatan melatih AC Milan, salah satu klub paling ikonik di dunia, tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi Xavi.

Saat ini, ia dikabarkan masih menunggu panggilan resmi dari San Siro. Sebelumnya, Xavi juga sempat disebut sebagai calon pengganti Ruben Amorim di Manchester United, namun belum ada kepastian terkait hal tersebut.

Conceicao Mulai Geram dengan KritikSementara itu, Sergio Conceicao mulai kehilangan kesabaran dengan berbagai kritik yang terus menghujani dirinya.

Dalam wawancara terbaru, ia menyatakan ketidaksenangannya terhadap reaksi media dan spekulasi tentang masa depannya sejak ia mulai melatih pada 30 Desember lalu.

“Setiap hari saya mendengar orang-orang membicarakan masa depan saya, seolah-olah saya datang begitu saja tanpa pengalaman. Saya sudah menghadapi lima klub besar Italia, melawan pelatih seperti Sarri dan Pioli yang timnya di atas kertas lebih lemah, tapi saya selalu bertahan kecuali melawan Inter,” ungkap Conceicao.

“Jika mereka ingin saya pergi, katakan saja. Saya tidak ingin satu Euro lebih pun. Saya sudah memenangkan 13 trofi dan memiliki pengalaman lebih dari 100 pertandingan di Liga Champions, tetapi tetap saja, kritik terus berdatangan,” tambahnya.

Situasi ini sangat berbeda dengan awal kepelatihannya di Milan, di mana ia sempat merayakan kemenangan Supercoppa Italiana dengan cerutu sambil menari di ruang ganti. Kini, tekanan semakin besar bagi Conceicao untuk membuktikan bahwa ia layak bertahan di San Siro.