Jika Timnas Indonesia memiliki striker utama yang lebih tajam, Struick mungkin akan lebih sering dimainkan di posisi sayap.
Namun, posisi ini juga memiliki banyak pesaing, membuatnya harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan tempat utama.
Potensi Rafael Struick Masih Besar
Walaupun performanya belum sesuai harapan, potensi besar Struick tetap diakui. Dengan usianya yang masih 21 tahun, ia masih memiliki banyak waktu untuk berkembang.
Pengalamannya bermain di ADO Den Haag serta Brisbane Roar diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi kariernya.
Saat ini, Struick sudah mencatatkan 25 caps bersama Timnas Indonesia senior dengan koleksi satu gol. Nilai pasarnya yang mencapai Rp 1,3 miliar menurut Transfermarkt juga menunjukkan bahwa ia masih memiliki daya tarik sebagai pemain muda berbakat. Jika ia mampu meningkatkan performanya, nilai tersebut bisa meningkat seiring waktu.
Rafael Struick Harus Bekerja Lebih Keras
Secara keseluruhan, dampak Rafael Struick di Brisbane Roar masih belum signifikan. Dengan waktu bermain yang terbatas dan statistik yang kurang memuaskan, ia harus terus bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia layak menjadi andalan klub dan Timnas Indonesia.
Namun, dengan disiplin dan kerja keras, Struick masih memiliki peluang besar untuk bersinar di Liga Australia dan Timnas Indonesia. Apakah ia bisa membuktikan dirinya sebagai striker tajam? Waktu yang akan menjawab.