FAIRPLAYSTORY.COM – Club Brugge kembali mencuri perhatian di Liga Champions musim ini. Tim asal Belgia tersebut akan menghadapi Aston Villa di babak 16 besar, laga yang penuh gengsi dan tantangan besar.
Sebelumnya, Brugge sukses menundukkan Villa di fase grup, tetapi kini tantangannya berbeda. Mereka harus membuktikan kualitasnya di hadapan publik sendiri.
Sementara itu, Aston Villa datang dengan ambisi besar. Ini adalah penampilan pertama mereka di fase gugur Liga Champions sejak era 1980-an.
Klub yang bermarkas di Villa Park itu berharap bisa mengulang kejayaan masa lalu dan membuktikan diri di panggung Eropa.
Perjalanan Club Brugge: Kejutan dari Belgia
Club Brugge mengawali Liga Champions dengan hasil naik turun. Kemenangan 1-0 atas Aston Villa di Matchday 4 menjadi salah satu momen penting mereka. Namun, mereka hanya mampu finis di posisi ke-24 klasemen liga.
Keberuntungan masih berpihak pada Brugge. Mereka berhasil melaju ke babak play-off dan menyingkirkan Atalanta dengan agregat 5-2.
Kini, tantangan lebih besar menanti di babak 16 besar Liga Champions, di mana mereka ingin membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim kejutan.
Aston Villa dan Mimpi yang Lama Tertunda
Aston Villa memulai petualangan di Liga Champions dengan semangat tinggi. Sebagai debutan di format baru, mereka mengakhiri fase liga di peringkat kedelapan. Hasil tersebut cukup untuk membawa mereka ke fase gugur pertama sejak musim 1982/83.
Namun, performa Villa sedang tidak stabil. Dalam tujuh laga terakhir Premier League, mereka hanya mampu menang sekali.
Unai Emery harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan performa timnya jika ingin melangkah lebih jauh di Liga Champions.
Kelemahan Club Brugge di Tengah Kedigdayaan Kandang
Club Brugge memiliki rekor kandang yang cukup kuat. Sebelum kalah dari Standard Liege pada 23 Februari, mereka mencatat 16 laga tanpa kekalahan di kandang. Namun, belakangan ini ada tanda-tanda penurunan.
Brugge baru saja ditahan imbang 1-1 oleh Gent setelah kebobolan di menit-menit akhir. Selain itu, produktivitas mereka mulai menurun, hanya sekali dari enam laga terakhir mencetak lebih dari satu gol. Jika ingin menaklukkan Aston Villa, Brugge harus kembali menemukan ketajaman mereka.
Aston Villa di Tengah Krisis Tandang
Sementara itu, Aston Villa datang dengan catatan tandang yang mengkhawatirkan. Dari sembilan laga tandang terakhir di Premier League, mereka hanya menang sekali. Kekalahan terbaru dari Crystal Palace dengan skor 1-4 menjadi peringatan bagi Villa.
Tujuh dari delapan kekalahan Aston Villa musim ini terjadi saat bermain di luar kandang. Namun, mereka masih punya harapan, terutama dengan performa apik Marco Asensio yang sudah mencetak empat gol dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi.
Duel Vanaken vs Asensio: Siapa yang Lebih Berbahaya?
Di kubu Brugge, Hans Vanaken kembali menjadi pemain kunci. Gol penaltinya di fase grup menjadi pembeda saat menghadapi Villa.
Vanaken dikenal sebagai gelandang yang cerdas dalam membaca permainan dan memiliki kepemimpinan yang kuat di lini tengah.
Sementara itu, Aston Villa bertumpu pada Marco Asensio yang sedang dalam performa terbaiknya. Eks pemain Real Madrid ini memberikan kreativitas yang sangat dibutuhkan lini serang Villa. Duel antara Vanaken dan Asensio akan menjadi salah satu faktor penentu dalam laga ini.
Sejarah dan Statistik yang Jadi Beban Kedua Tim
Bagi Club Brugge, laga ini menjadi kesempatan emas untuk mencetak sejarah. Mereka baru dua kali lolos ke fase 16 besar sepanjang sejarah Liga Champions.
Sementara bagi Aston Villa, ini adalah peluang untuk menghidupkan kembali kejayaan lama mereka di kancah Eropa.
Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Apakah Club Brugge bisa mengukir sejarah baru atau Aston Villa yang akan kembali mengukir kenangan manis di Liga Champions?